Saga-Saga Persembahan
Saga-saga bentuknya seperti tampi yang di bumbui dengan banyak asesoris atau perlengkapannya. Perlengkapanya dari berbagai mare-mare atau pucuk daun kelapa yang di hiasi di sekelilingnya, baringin juga daun bane batu.
Bahan dari saga-saga:
- Bambu yang diawetkan
- Bambu yang sudah diritualkan
- Ijuk - tali pengikatnya
- Taruge untuk penyambung kalau retak atau penguat ikatan
Kegunaanya:
Kegunaan dari saga-saga ini adalah Tempat untuk meletakkan bahan sajian persembahan ritual atau yang lainya dengan kata lain saga-saga itu sebagai altar untuk sesuatu yang disakralkan seperti:
- Persembahan dan Makanan yang di sajikan untuk Mulajadi Nabolon
- Pangelekan untuk Pamelean hal tertentu
- Benda-benda yang mau di sucikan/disakralkan
Kenapa Nenek moyang kita melakukan hal tersebut dan apa kegunaanya? Adapun fungsi dan kegunaanya:
- Dulu belum ada tempat ibadah seperti fasilitas yang kita dapati sekarang ini.
- Segala sesuatu yang namanya memulai pekerjaan ataupun ulaon/ugasan itu harus duluan di syarati atau disyukurkan kepada Debata Mula Jadi Nabolon, karena mereka menganggap MulaJadi Nabolon yang berhak merestui dan memberi kuasa atas sesuatu pengerjaan itu.
- Saga-saga itu di umpamakan sebagai Altar/mezbah yang bersih dan sakral sebagai sarana untuk menempatkan yang terbaik dari sesuatu yang mau dipersembahkan kepada Debata.
Kapan para nenek moyang kita/leluhur kita melakukan atau menempatkan persembahan di atas saga-saga itu? Apakah tiap hari, Tiap minggu atau tiap bulan?
Biasanya Para leluhur melakukannya pada saat tertentu seperti;
- Ada masalah Logoniari Nasumantak/kekeringan
- Masani Haleon/Kelaparan
- Musim ni Uris/Wabah Penyakit
- Kebanjiran yang berlebihan
- Memulai Pekerjaan seperti (bertani, berdagang, berlayar, membuka perkampung, membuka hutan untuk pertanian dll)
- Mengucap syukur karena mereka jauh dari bencana masalah dan halangan-halangan lainya.
- Mengucap syukur karena apa yang di kerjakanya berhasil, dan mengadakan Persembahan juga karena gagal dalam pekerjaannya (mendapat masalah/dilema dalam hidupnya)
- Meresmikan/memberangkatkan Raja-Raja Baru, Tunggani Huta, ataupun Pengusa Lainnya.
- Menabalkan satu jabatan Habataton seperti, Panurirang, Si Baso, Datu, Guru, PanguluBalang, Malim, dll.
Mauliate jala HORAS........
___CAP SIHOLE___